Saat Ujian SD, satu-satunya pendidikan formal yang pernah di rasakan ibunda ku, gadis yang terkenal cerdas ini harus putus sekolah karena tidak ada lagi yang membiayai sekolahnya. ibu ku yang malang ini, ditinggalkan ayahnya menghadap sang pencipta ketika ia masih didalam kandungan.
SATU-SATUNYA PENDIDIKAN YANG PERNAH DIRASAKAN OLEH BUNDA KU (ibunda ku jongkok paling kanan)
Setelah belasan hari ia dilahirkan, giliran ibunya yang meninggal. akhirnya ia dibesarkan oleh nenek sebelah bapaknya di Kalimantan Tengah. kemudian setelah terjadi perebutan hak asuh, ibu ku pun di bawa oleh neneknya, ibu dari ibunya kesebuah desa kecil di pedalaman kalimantan barat. di desa inilah bunda bertemu dengan ayah ku yang pada saat itu bekerja sebagai seorang pemotong kayu. setelah melalui proses berkenalan, kahirnya mereka memutuskan untuk menikah, dan tinggal didesa riam danau kanan, kabupaten ketapang kalbar. dari pernikahan inilah aku bersama seorang abang sulung yang bernama Hermawan, dan kakak ku Hermawati, beserta adik bungsu ku M. Anshari terlahir.
Ditengah begitu banyak keterbatasan, khususnya finansial, mereka bertekat untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai tingkat tertinggi -duh aku jadi terharu, pingin nangis- untuk memenuhi tekat mereka tersebut, ayah danibu ku bekerja sangat keras, berbagai macam pekerjaan mereka jalani, dari jualan es, cendol, gado-gado, menyadap karet, beternak sapi, bebek, ayam sampai bekerja menebang pohon dihutan serta di pertambangan emas. sampai masih jelas diingtan ku, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan untuk modal usaha serta untuk membiayai sekolah kami, ayahku sempat meminjam sejumlah uang dengan salah satu keponakanya yang saat itu bekerja sebagai guru SD, aku masih ingat bagaimana kerja keras mereka untuk membayar angsuran setiap bulannya.
Mereka benar-benar bekerja membanting tulang, Saking semangatnya mereka bekerja untuk kebahagiaan anak-anaknya, sampai-sampai mereka tidak memperdulikan kesehatanya, tak pelakm dari sejak itu, ayah dan ibu ku sering sakit-sakitan, badan mereka kurus, tangan dan kaki mereka kasar, pecah-pecah. apa lagi ibu ku. aku sangat menyayangi ibu ku. Aku bersumpah untuk melakukan apapun itu untuk kebahagiaan ibu ku, meski dia tak pernah meminta selain agar aku selalu bertaqwa kepada Allah, dan mempersiapkan masa depan ku. aku bersumpah untuk tidak akan menyakitinya, aku kana membagiakan sisa usianya.
Salah satu tujuan mereka bekerja keras adalah agar kami mendapatkan pendidikan yang layak, kini mereka bisa cukup bahagia karena abang sulung ku pada tahun 2005 lalu telah menyelesaikan S1 Teknik sipilnya, kakak ku telah mneyelesaikan D3 dan sekarang sedang melanjutkan ke jenjang s1,(masih ku ingat waktu hari wisuda itu, aku tak pernah melihat ayah ku bahagia melebihi pada hari itu. Selalu ada senyum dibidirbnya, aku dipeluknya, seakan-akan ia menunjukkan kepuasanya yang luar biasa karena anak sulungnya telah mendapatkan gelar sarjan, jenjang pendidikan yang jauh melebihi apa yang ia pernah dapatkan) dan aku, insyaallah akan segera menyelesaikan s1 ku, dan aku berjanji akan terus melanjutkan kan pendidikan ku sampai kejenjang-jenjang berikutnya yang lebih tinggi, aku ingin menunjukkan kepada ibu ku bahwa aku mampu mengenyam pendidikan melebihi yang mereka dapat bayangkan.
Aku berjanji untuk membuat mereka bangga, dan merasa bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia. aku akan buat mereka menjadi sepasang orang tua yang terpandang, merasakan bahagia disisa-sisa usianya. Ayah dan ibu ku, kalain telah memberikan yang terbaik yang bisa kalian lakukan unuk kami anak-anak mu. sekarang giliran kami mempersembahkan yang terbaik untuk kalian.
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kami anak-anak mu untuk membuat kalai merasa bahagia, kebahagiaan yang melebihi apa yang pernah kalian rasakan... perjuangan alian tidak akan sia-sia, karena akan kalian temuakna aku sebagai anak yang paling berbakti dan menyayangi kalian sepenuh hati seperti apa yang Allah dan Rasulnya Ajarkan. Ya Allah janganlah engkau sepat-sepat memanggil mereka, berikan waktu yang banyak bagi ku untuk membahdiaankan mereka, untuk mendermakan bakti ku yang tak kan pernah cukup untuk membalas jasa - jasa mereka, Ya Allah, dengan segala nama yang engaku miliki baik yang ku ketahui maupun yang tidak, baik yang ada dilangit maupun yang ada dibumi, baik yang engkau ajarkan maupun yang tidak engkau ajarkan, kabulkan lah doa ku ini.... aminnnnn....
Ayah ku (sebelah kiri)
Ayah dan Bunda saat pernikahan abang sulung ku
Ayah ku dengan sapi peliharaanya (plus Luqman, anak kakak ku)
Hersan (Ayah ku) bersama dengan Hersan Jr. (aku heheeha)
INSIDE OUT - Miss Dini
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar