Fourth day of 2 ribu se-puluh,
Pontianak,
Dedi Abdullah Bin Hersan dan Rasinah
...Majnun mengulurkan tangan pada anjing mungil itu lalu memeluk dalam dekapan erat penuh rindu di dadanya. Majnun menjilati hampir seluruh tubuh anjing kecil itu, di ciuminya empat kakinya,mulutnya,tubuhnya,matanya dan hidungnya,duburnya,kemaluannya, “oh Lailaku, oh Lailaku,lailai…Laila..Laila”
Tetamu jijik melihatnya, ada yang tertawa geli, puas menyaksikan kegilaan pengantin laki-laki itu, “Majunun sungguh majunun(gila),edan, sinting,gila ,miring, stupid !”
Orang tua Laila malu merah padam, kotoran anjing mungil itu seperti sedang melumuri wajahnya dan segera membubarkan pesta, kegembiraan menjadi tragedy memalukan dan memuakan.
Pernikahan kandas, alih-alih mendapatkan Laila dalam malam pengantin, Laila pasarah dalam tangan besi orang tuanya tak berdaya, diboyong pindah meninggalkan kota Majnun yang majnun.
Majnun kehilangan Laila, makin tak waras. Tubuhnya makin kurus, rambutnya tak terurus masai. Prilakunya hanya duduk di pinggir jalan menenti Laila sambil terus mendendangkan Laila…Laila.
Yah itulah sekelumit cerita Percintaan Laila gan Majnun, sungguh gila dan tak masuk akal, namun itu lah yang terjadi bila cinta telah menutup mata, bila cinta telah mempecundangi setiap insan yang sebenarnya istimewa. setiap manusia sebenrnya unik, bahakan didalam buku "sembilan matahari" dikatakan: "when you're wishing to be someone else, someone else in somewhere is wishing to be you". "ketika kamu ingin menjadi orang lain, orang lain disana berharap untuk menjadi diri mu". alangkah spesialnya kita ini.
Belum lagi kalau kita memikirkan orang-orang yang mencintai kita -yang tak selalu kita sadari, dan menyayangi mereka- yah seperti orang tua, kakak, adik dan keluarga serta orang - orang dekat yang senantiasa menyayangi kita. cobalah kita sekali- sekali membayangkan posisi kita dihati mereka, pastilah kita menjadi harapan dan mungkin merupakan orang yang paling mereka sayangi.
Apapun yang kita inginkan selama mereka mampu-sekalii lagi saya tekankan MAMPU, bukan MAU- pastilah mereka akan memenuhi. Bahkan nyawa merekapun kalau diperlukan pastilah akan dikorbankan untuk kita yang merupakan anaknya, atau adiknya ataupun abangnya. oleh karena itu, atas alasan apa kita harus bersedih, kita harus gundah atau bahkan merana dan frustasi hanya mengejar orang yang mencintai kita setangah hati? atau malah mungkin tidak mencintai kita sama sekali.
Coba kita gunakan logika, kanapa harus menyakiti diri kita, membuang-buang waktu kita hanya mengejar orang yang separuh hati mencintai kita-kalau ia benar-benar mencintai dia pasti kembali kok- kata orang-orang "kalau jodoh gak akan kemana". Hidup ini terlalau singkat untuk dilalui dengan patah hati, hidup ini terlalu indah untuk dijalani dengan kekecewaan, hidup ini tak pantas dimiliki oleh orang-orang yang putus asa, mudah menyerah, dan menutup mata pada sisi positif dunia, dunia ini terlalu luas untuk dipandang sebelah mata dan bersuudzon.
Percayalah kita ini spesial, paling tidak seperti itulah yang kurasakan. Mungkin bagi anda aku bukanlah siapa-siapa yang tak ada artinya sama sekali, bahkan jika aku matipun kalian tak perduli. tetapi bagi orang-orang yang mencintai ku, bagi orang tua ku dan semua yang menyayangi ku (bagi yang merase jak), aku adalah harapan keluarga, aku adalah kebanggan keluarga, aku adalah segala-galanya. kematian ku adalah luka yang mendalam bagi mereka. So, dengan kenyataan itu, aku merasa tidak mempunyai alasan untuk kecewa hanya karena orang yang mengingat aku saja susah, untuk apa?
Tidak akan ada kemeranaan karena cinta jika semua ini disadari oleh setipa pencinta.
Namun, Bukan manusia namanya kalau tidak membuat kesalahan dan mencoba untuk tidak menyadari kenyataan walupun itu yang terbaik. Walau sudah diberikan begitu banyak orang yang mencintainya, masih saja berusaha menyakiti dirinya dengan mengejar cinta-cinta palsu. mengejar orang-orang yang untuk melihat wajahnya saja tak sudi sampai berujung pada kemeranaan, atau malah gila seperti Majnun tadi. Di zaman yang modern ini pun juga orang yang merana karena cinta juga semakin banyak.
Menurut peneliti yang menganalisa 4000 pasangan menyebutkan, mereka yang patah hati ditinggal kekasih cenderung lebih merana, tertekan, dan mengalami kecemasan yang berlebihan, terutama pada mereka yang berstatus janda atau duda.
Pasangan yang saling mencintai terbiasa hidup tergantung dengan pasangan, dan saat pasangan mereka meninggal, kekosongan dan rasa kehilangan membuat mereka merana dan cenderung mengubah gaya hidup serta menganut perilaku pola makan tak sehat.
Studi yang dimulai tahun 1970an dan diterbitkan Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, ini menganalisa pasangan menikah dengan kisaran usia 45 sampai 64 tahun.
Peneliti mencatat salah salah satu dari pasangan yang meninggal dan melihat reaksi dari pasangan yang ditinggalkan sampai pada tahun 2004. Hasilnya, wanita dua kali mengalami masa sulit saat ditinggal suaminya.
Tingkat kematian karena berbagai hal cenderung meningkat pada enam bulan pertama sejak pasangan meninggal dan resiko gangguan jantung naik pada lima tahun pertama begitu juga tekanan darah. Hal ini terjadi karena perubahan gaya hidup dan kebiasaan merokok semakin menjadi-jadi, karena faktor kesepian.
"Ini hanya tentang bagaimana mereka yang ditinggalkan pasangan bisa mengatasi kesepian. Dalam analisa kita sebagian besar responden mengaku merana setelah berpulangnya pasangan mereka," papar Cathy Ross, pemimpin studi dari British Heart Foundation.
Sementara Stewart Wilson, konseling dari Cruse Bereavement Care mengatakan: "Saat pasangan telah menjalani hidup bersama selama bertahun-tahun, dan kemudian berakhir pada suatu waktu yang mendadak, otomatis selalu ada perubahan yang menyertai kehilangan itu. Depresi, stres, dan kecemasan yang berlebihan menuntun mereka untuk hidup tak sehat."
"Beberapa orang cenderung berperilaku tak sehat, merokok berlebihan dan mengkonsumsi makanan tak sehat. Proses menjalani masa berkabung dan kehilangan itulah yang membuat seseorang menjadi sembrono dengan kesehatan mereka," tambah Ross yang memberikan contoh pasangan penyanyi June Carter Cash dan Johnny Cash dalam laporan studinya.
Yah initnya seklai lagi bahwa kita adalah spesial, TIDAK ADA YANG BISA MENYAKITI HATI KITA KECUALI KITA SENDIRI YANG MENGIJINKANNYA. Teltilah dalam mencintai, cintailah yang Pemilik cinta yang maha sempurna, cintailah sang Pencipta cinta, dengan demikian kita tidak akan kecewa.
Jika kita mencintai makhluk yang Cintanyapun Juga sama-sama meminta kepadaNya maka kekecewaanlah yang akan kita dapatkan. Sesempurna apapun ia, selama ia masih berstatus sebagai makhluk, maka ia pasti akan melakukan kesilafan, dan ketika is silaf itulah hati kita akan terluka. Selamat menuju dunia yang penuh keceriaan tanpa kesedihan dan kelukaan yang tak sepantasnya kita rasakan. La Tahzan Sesungguhnya Allah bersama kita