PENGERTIAN DAN PHILOSOPHY MENTORING (LIKOQ) TARBIYAH MATERI
12. mentoring dalam pendidikan guru
Sebuah pengalaman yang membuta sebuah perbedaan BAGI CALON MAHASISWA
PENGANTAR
Hanya dalam beberapa tahun perguruan-perguruan tinggi di Australia telah mulai mengenal nilai hubungan mentoring untuk mempelajara berbagai organisasi. Samapai pada saat itu terdapat sedikit sekali pengenalan potensi mentoring. Matters (2002, p. 1) yang memandang mentoring sebagai bstu loncatan dala kecerdasan belajar dan mengajar, mengetahui bahwa “meningkatkan hasil pembelajaran yang berasal dari pengalaman dan diperagakan oleh mentor dalam sebuah tim kerja dalam sebuah organisasi umum telah ditinggalkan. Program mentoring didesain untuk meningkatkan daya ingatan mahasiswa yang sekarang sedang dipilh , sementara program-program yang lain bertujuan untuk membantu staf individu (akademis dan umum) untuk menerima potensi mereka.
Kontek dalam bab ini adala sebuah program mentoring yang didesain untuk membatu siswa kelas satu dalam masa transisi mereka dalam belajar. Ketika program umum perguruan tinggi pertama kali diprekenalkan, fakultas pendidikan memutuskan untuk mencobakan program mentoring dengan semua sarjana pengajaran siswa ilmu pasti, sejumlah siswa yang terpilih mendaftar di jurusan pendidikan fisika, dan 25% dari sjiswa itu mendaftar di level pertama sarjana pendidikan. Untu meningkatkan program mentoring tersebut, dan berjalan bersama siswa calon S. Pd, pertama ada proses seleksi, dimana 54 siswa secara acak dipilih dan dikirimi sburat mengundan mereka untuk ikut berpartisipasi didalam program tersebut. Kedua, siswa-siswa yang bersedi terlibat tersebut, ditempatkan kedalam kelompok mentoring sekitar 6 siswa. Ketiga, setiap kelompok yang menjadi anggota mentoring bertemu dengan seorang anggota staf yang telah bersedia menjadi mentor untuk kelompok itu dselama periode 6 minggu.
Bab ini fokus pada pengalaman satu grup S. Pd anggota mntoring utama, dan juga peran mentor mereka yang di tirukan. Proses interaksi kelompok didalam program mentoring digambarkan dari perspektif anggota mentoring yang telah memberikan tulisan evaluasi melalui email. Dari persfektif peserta mentoring, interaksi sosial berhasil membantu mereka untuk merasa cukup percaya diri untuk melanjutkan studi mereka dalam perspektif pembelajaran pendidikan guru. Salah satu peserta mentoring menulis:
Saya vrasa ini sangat mengagumkan bagi semua orang untuk t3erlibat dalam sebuah kelompok mentoring. Banyak waktu yang saya rasakan kami tidak memerlukan ‘bimbingan’ tetapi ini hanyalah sebuah interaksi sosial yang luar biasa dengan orang-orang yang tidak pernah kita temui. ‘
Partisipan didalam program mentoring membantu peserta mentoring mengembangkan identitas mereka sebagai mahasiswa. Setiap identitas peserta mentoring berkembang didalam setiap pertemuan baru dengan anggota yang lain. Mahasiswa-mahasiswa ini menemukan bahwa proses berbagi pengalaman, kefokusan dan pengertian, memiliki sebuah kekuatan pedagogik yang membantu mereka mempelajari pentingnya informasi yang sedang dipresentasikan dengan cara saling brhubungan, dari pada dengan cara menggunakan sedikit data yang saling terpisah. Mereka juga mengetahui bahwa sebuah proses kelompok hyang efektif menuntun pada sebuah pengetahuan kolektif atau ‘insight’ (Palmer, 1998). Timbale balik dari peserta mentoring menunjukkan bahwa mereka memutuskan proses mentoring informal menjadi pendukung dan penggerak.
Mentoring dari sebuah perspektif sejarah
Istilah “mentor” memiliki sejarah yang panjang, kembali pada puisi Homer yang terkenal yaitu Odyssey. Ketika raja Odysseus berangkat menuju perang Trojan, temannya Mentor dipercayai menjaga anak laki-lakinya, Telemachus. Selama kepergian Odysseus selama 10 tahun, Mentor menggantika Odyyseus, dan dia harus “mempersonifikasikan kwalitas kebijaksanaan sang raja” . meskipun bukan merupakan kata – kata kitab suci, mentoring tampak menajdi koncep penginjilan . “mentoring merupakan sebuah gaya hidup didalam jaman injil”.
Ada banyak cerita tentang pengikut tuhan yang mengambil pengikut yang lebih muda dibawah sayap mereka,menantang kepercayaan, dan mendemonstrasikan gaya hidup kepercayaan. Karena setiap generasi menghadapi tantangan tentang menemukan arti penghambaan kepada tahun, merekabebas dari kebijaksanaan dan pengalaman orang-orang Yng sebelum mereka.
Didalam injil terdapat sejumlah contoh mentoring. Termasuk hubungan barnabas dengan paul, paul dan titus, elisabet dan maria, Naomi dan Ruth, Musa dan Josua, juga Dud deangan jonatahan. Dalam jaman mentoring keinjilan, terjadi dalam cara yang bervariasi, ruth melihat Naomi sebagai seorang yang diharapakannya menajdo panutan dalam hidupnya.
Kemana kamu pergi, aku akan pergi
Dimana kamu tinggal, aku akan tinggal
Orang-orang mu adalah orang-orang ku, dan tuhan mu adalah tuhan ku
Naomi adalah tipe seorang mentor bagi Ruth dan membimbingnya ketika dia mempealjari berbagai macam kecakapan hidup, seperti cara memutuskan dan menanggapi berbagai macam situasi dalam sebuah kebudayaan baru. Naomi memberikan Ruth sebuah kepercayaan diri , mengajarkannya tentang tuhan, dan melalui sharing pengalaman menunjukkan Ruth cara menjadikan kesetiaan sebagai bagian dari kehidupan. Sebuah contoh mentoring yang baik adalah yesus kedekatan hubungan dengan keduabelas muridnya, khususnya peter. “peter ditantang untuk melakukan hal-hal yang dia sendiri tidak yakin kalau dia bisa melakukannya, untuk menemukan hal-hala baru tentang tuhan, dan untuk hidup seperti layaknya pengikut kristus “ Timothy dan Paul juga memiliki hubungan mentoring yang sangat kuat berawal ketika Timothy bepergian bersama Paul. Karena hubungan mereka berlanjut Paul secara bertahap meberikan Timothy tanggung jawab lebih dalam jabatan. “dia membetulkan Timothy ketika salah, tetapi diatas semua itu, dia menghormatinya, menghargainya, mendukung dan mnguatkannya. Dan Timothy tumbuh dalam kesederhanaan dan kebijaksanaan.
Pastor Shank dari komunitas gereja pantai selatan, California, mendefinisikan mentoring sebagai sebuah transfer kebijaksanaan dari satu orang ke orang lain.
Mentoring sangat bermanfaat, disengaja, dan terencana: mentoring adalah sebuah transfer yang lebih menekankan pada transfer kebijaksanaan yang berdasarkan pada pengalaman hidup seseorang dari pada system transfer pengetahuan ataupun teknik perilaku; dan mentoring terjadi didalam sebuah hubungan pribadi langsung dalam waktu tertentu.
Di era yang modern, pada 1980an program mentoring formal diperkenalkan didalama sector pendidkan Amerika. Setelah tiu, pada 1990an, program yang sama dikembangkan di Australia.
Mentoring menurt literature
Dewasa ini mentoring menjadi sebuah konsep yang popular diantara organisasi pembelajran yang tertarik dalam mengembangkan siswanya dan mendukund mereka dalam belajar. Meskipun kosep mentoring memiliki sejumlah definisi, didalam kebudayaan barat istilah ‘mentor’ secara umum dihubungkan dengan seseorang yang memiliki pengetahuan atau keahlian dalam hal tertentu. Istilah seperti pemandu, advokat, master, sponsor, orang kepercayaan, dan promotor digunakan untuk menggambarkan peran mentor. Dalam kontek mentoring peran-peran inispesial karena kemampuan mentor difokuskan pada kebutuhan peserta mentoring secara spesifik. Dalam proses mentoring seorang yang berpengalaman, pengaruh mentor berimbas pada pertumbuhan dan perkembangan peserta mentoring. Dalam proses tersebut, mentor menjadi semakin menyesuaikan diri pada kebutuhan peserta mentoring. Park Plamer menagkap keunikan dalam hubungan mentoring sebgai berikut
Mentor dan peserta mentoring adalah rekan dalam generasi tarian spiral, disini yang tua menggrakkan yang muda dengan pengalaman-pengalaman meraka, semantara yang muda mendorng yang tua dengan kehidpuan baru, merajut kembali struktur komunitas manusia ketika mereka menyentuh dan berputr.
Salzaman (2002) menggaris bawahi aspek kunci pada mentoring ketika dia menggambarkanya sebagai sebuah hubungan, melibatkan sharing, dan menuntun pada pengembangan mentor dan peserta mentoring. Aspek sahing nys konsisten dengan Foster yang menggambarkan hubungan siswa dengan mentor sebagai berikut;
Mengijinkan siswa untuk secara langsung dan mengembangkan prembelajaran mereka dibawah arahan orang lain yang ahli dalam sebuah bakat atau keahlian tertentu. Sharing tersebut menukar kapitalisasi pada kekuatan siswa dan kemampuna keahlian siswa.
Di Australia telah ada beberapa laporan belajar termasuk program di kursus pendidikan, seperti ;aporan oleh Reynolds dan Grushka (2002). Didalam sebuah pelajaran Anifos(2002) focus pada manfaat mentor, tidak hanya untuk peserta individual tetapi juga bagi organisasi pembelajaran. Setelah menguji peran mentoring didalam hubungan pada kepuasan hasil pekerjaan bagi akademik dan organisasi, Maters (2002) menyimpulkan bahwa mentoring bermanfaat bagi kedua belah pihak. Matter menggunakan model mentoring millennium untuk mengkontektualisaikan tife yang paling sukses dari pengajaran dan pembelajaran didalam pendidikan serta melibatkan guru pemula.
Secra internasional telah ada peningkatan focus pada kementoran dan pelatihan mentoring. Fritzberg (2003) menggambarkan pengalamannya mengenai mentoring adalah sebagai sebuah pergeseran dari hubungn impersonal ke hubungn personal. Hager (2003) mengexplorasi hubungan mentoring mahasiswa dalam sebuah kelompok latihan di sekolah lulusan pendidikan. Mentoring dapat juga mnjadi penting bagi komunitas pembelajaran online seperti yang terdapata pada Chang’s (2003) model pembelajaran jarak jauh.
Sebuah program mentoring yang bertujuan untuk membantu siswa melalui peralihan
Penelitian telah menunjukkan bahwa calon mahasiswa bisa saja mengalami kesulitan dalam mengahdapimas transisi dilingkungan yang baru dengan berberap alasan. Salah satu alasannya adalah berhubungan dengan kebutuhna untuk membuat sebuah hubungandengan pihak universitas.
Tiba di perguruan tinggi pada saat pertama kali setelah menghabiskan 13 tahun di sekolah merupakan hal yang sulit.
Staf program mentoring mahasiswa melaporkan disini membentuk bagian dari sebuah perguruan tinggi Australia pada proses transisi tahun pertama dan diatur dalam suatu wadah untuk membantu mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan akademis. Perguruan tinggi merespon pada statistik yang berhubungan dengan mahasiswa angkatan pertama yang keluar dari studi mereka dengan mengunaka inisiatf tahun pertama yang meliputi staf pembantu dalam membentuk program mentoring yang sukses untuk mahasiswa angkatan baru. Table berikut ini menyajikan profil penjelasan tentang siswa yang keluar melalui ketidak berlanjutan pada tahun 2000 (12.1 dan 12.2).
Universitas perencanaan manajemen pengajaran dan pembelajaran merekomendasikan program mentoring sebagai suatu kebijakan. Manfaat dari program mentoring adalah untuk membantu siswa untuk merasakan secara akademik dan sosial dihubugnkan dengan univeritas dan jurusan yang mereka pilih, pada periode yang paling kritis dimasa transisi, 6 bulan pertama. Program mentoring diarahkan pada kampus –kampus 2002, dengan semua fakultas yang diharapkan mengalokasikan staf akademik (mentor) magi setiap siswa ( peserta mentoring). Pada awalnya hal ini diasumsikan bahwa pada sebagian besar kasus guru akan mengajar pada level pertama sehingga mahasiswa dapat menjadikannay sebagai orang yang dapat memebantu dalam urusan akademik mereka. Biar bagaimanapun, ini bukan lah kasus yang benar-benar diperlukan.
Arahan bagi program mentoring disarankan supaya selama minggu pertama disemester pertama mentor sangat diharapkan untuk menemui peserta mentoring yang ditunjuk untuk membangun hubungan dan mengatur jadwal atau metode berhubungan selama enam minggu kedepan. Bagian terpenting dalam program ini adalah mahasiswa dibuat merasakan sambutan dan mengetahui bahwa seseorang tertarik dalam cara mereka menangani bagian dan pelajaran mereka. Setiap mentor diharapkan sekali untuk memutuskan bentuk hubungan yang paling sesuai, seperti tatap muka secara langsung, telepon, email, atau melalui surat. Dalam sesi berikutnya pertama hasil yang diharapkan adala untuk pembelajaran organisasi diidentifikasi, kedua kolaborasi, pengasuhan, dan berbagi tanggung jawab yang terjadi didalam suatu grup mentoring di uji.
Dari perspektif pemebelajaran organisasi, hasil yang dapat diperoleh melalui proses mentoring ini adalah sebgai berikut”
Hasil 1 mahasiswa merasa sebagai bagianfakultas dan universitas secara keseluruhan
Hasil 2 siswa meras percaya diri untuk mendekati staf akademik dan membicarakan permasalahannya.
Hasil 3 siswa menghadiri perkuliahan dan secara aktif berpartisipasi dalam program kademik
Hasil 4 anggota staf akademik peduli pada masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh mahasiswa baru dan mendukungnya dengan pelayanan yang tersedia untuk membatu mahasiswa dan staf.
Perekrutan mahasiswa dan staf mentor
Ini merupakan tanggung jawab setipa fakultas untuk memilih cara untuk mengimplementasikan program mentoring tersebut. Fakultas pendidikan membentuk panitia yang diputuskan, karena jumlah mahsiswa yang masuk dalam jumlah banyak (lebih dari 400) dan terbatasnya relawan mentor, sehingga hal ini mustahil untuk mengatur 6 anggota per 1 mentor. Sehingga, “sebuah program utama´ditawarkan, dan 25 % dari mereka yang mendaftar dijurusan s1 pendidikan di[pilih untuk berpartisifasi didalam program mentoring tersebut. Seluruh sarjana keguruan ilmu alam dihubungi dan ditawrkan mentor karena kelomok ini telah didentifikasi, menurut data yang telah ada, karena memiliki peringkat transisi yang lebih rendah. Sejumlah siswa yang telah dipilih mendaftar dijurusan pendidikan fisika juga diundang untuk ikut berpartisipasi didalam program mentoring tersebut.
Sebagian besar mentor staf di rekrut berdasarkan latar belakang pengetahuan yang berhubungan dengan permasalahan ini. Siapa yang akan sungguh –sungguh permasalaha selanjutnya. Siapa yang benar-benar ingin terlibat?
Beverley jane
8 feb 2002
Yang terhoramat mahasiswa,
Selamat datang di Universitas dan fakultas pendidikan. Semoga selu mendapatkan kesuksesan setiap saat.
Pada tahun ini, Fakultas Pendidikan sedang melaksanakan pelatihan program mentoring melibatkan satu kelopok kecil yang dipilih secara acak dari mahasiswa angktan baru. Program tersebut bertujuan untuk membatu pada 6 bulan pertam pada semester 1. Manfaat mentoring staf-mahasiswa ini adala untuk mengenalkan mahaiswa baru pada paling tidak satu anggota staf yang bisa :
- Membantu melakukan transisi pada kehidupan universitas
- Memberikan informasi yang bermanfaat, atau unutk menggantikan mu untuk menghoramti orang untuk membantu mu dengan permasalahan yang spesifik
- Membantu mu dengan pembelajaran yang sesuai serta kemampun mengatur waktu.
- Membantu anda menyesuaikan diri dengan lingkungan pembelajaran yang baru
Saya bermaksud mengundang anda untuk ikut berpartisipasi pada kegiatan baru ini. Sebagai seorng staf (mentor) saya bisa membantu and mengatur dalam pembelajaran anda dan mata kuliah yang telah anda pilih. Saya akan bekerja dengan perkiraan enam mahasiswa baru dalam program percobaan ini, jadi jika anda bersedia untuk berpartisifasi, kita bisa bertemu sebagai kelompok kecil. Jumlah waktu yang akan diguanakan, dan cara yang akan dipakai untuk berhubungan (ex. Melalui email, telpon, tatau bertemu langsung) dapat dibicarakan selama 6 minggu tersebut. Partisipasi sepenuhnya terserah pada anda, tetapi kami harap program ini dapat membantu mahasiswa baru seprti diri anda untuk bisa merasa lebih betah di univeritas.
Jika anda ignin berpartisipasi didalam program mentoring ini, atau perlu informasi lebih lanjut, silakan telpon atau email saya sebelum hari rabu, 20 feb.
Contak detil saya sebagai berikut:
Telp
Alamat emil
Kami bisa mengatur waktu dan tempat untuk bertemu selama minggu orientasi.
Hormat saya.
INSIDE OUT - Miss Dini
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar