Welcome!!! Awak Datang Kamek sambot!!!

Minggu, 03 April 2011

Hemmm....

0 comments
Senja itu kembali datang, meski jam tangan hitam ku menunujukkan sudah hampir jam delapan malam, namun masih terlihat senja. Keemasan sang surya bersinar menyela diantara pepohonan yang daunya telah habis berguguran dimusim gugur yang lalu. tunas-tunas muda dedaunan yang tumbuh lebat dipepohonan itu memecah sinar mentari menjadi pancaran kecil-kecil menerobos sela-sela ranting dan menyentuh wajah ku. dari balik danau kecil dibelakang apartemen ku berhembus angin yang menusuk karena dinginya. Fikiran ku melayang-layang tak tentu arah. Sebagian memikirkan keindahan tunas-tunas khas musim semi itu, sebagian bertaut dengan dingin cuaca yang sejalan dengan dinginnya hati ku ketika itu.

Sebenarnya aku tidak terlalu setuju dengan diri ku sendiri yang mengganggap hati ku ini dingin, namun apa boleh dikata kesepakatan hati dan jiwa ku lah yang menjadikanya dingin. Kesepakatan yang dibuat atas dasar pemikiran yang panjang dan melelahkan. Menjadikan aku harus membuat hati ku dingin untuk mengambil keputusan dan menentukan arah tanpa keraguan. Menentukan arah ketika tak satupun isyarat kebenaran ku terima. Menetukan arah ketika kompas jiwa ku pun tak sanggup menunjukkan arah yang harus ku lalui. Menetukan arah ketika angin fikrian ku pun bingung untuk melangkah dan mentari juga masih ragu untuk mulai bersinar dari mana.

Ya.. itulah arah keputusan untuk melepaskanya pergi dari imajinasi masa depan ku dan mengakhiri goresannya dalam setiap bait sejarah hidup ku yang sudah lama ku tulis bersamanya. Sedih dan sakit ketika menyadari bahwa akan ada bait-bait kosong dalam semua cerita kini dan kelak karena tidak ada satupun yang bisa menggantikan goresanya untuk mengisi setiap baris cerita hidup yang telah ia tinggalkan.

Berat rasanya menyadari kalau cerita yang telah ku tulis sejak lama bersamnya harus berakhir tanpanya. Dan menyedihkan ketika aku tau kalau semua rencana hidup yang telah ku bangun selama ini harus berubah arah tak tau entah kemana. tak satu pun arahnya yang dapat ku tuju selain memutuskan untuk berjalan sendiri-sendiri. Meski esok akan berat bagi ku karena keputusan ini, namun aku yakin kalau inilah keputusan yang terbaik untuk ku dan juga untuknya. Dan apabila nanti aku menemukan diriku menyesali keputusan ku untuk membiarkanya berjalan sendiri, maka aku harus mengingat hari ini ketika aku berfikir dengan yakin untuk melepasknya. >>>>

****Harus ku akui kalau aku menyayangi mu meski sekarang engkau menemukan kenyataan kalau kita berpisah pada saat ini. semuanya karena waktu dan keadaan, bukanlah karena cinta ku telah habis tanpa sisa. Tiada kata habis untuk cinta, karena sekali ia ditanam dengan tulus maka ia akan terus tumbuh dan berakar meski terkadang takdir membuatnya harus berduri sehingga hanya bisa ditatap dan tak bisa dimiliki. Sekali ia ditanam akan selamnya disana, meski terkadang waktu dan pilihan membuatnya tumbuh tak berarah hingga memudar dengan pasrah. Jika saja aku bisa meminta satu permintaan, aku berharap bisa menyatukan Waktu dan pilihan..... *****

Selasa, 15 Maret 2011

0 comments
Click to play this Smilebox scrapbook
Create your own scrapbook - Powered by Smilebox
Digital scrapbook customized with Smilebox

On the road, still motion

0 comments
Click to play this Smilebox scrapbook
Create your own scrapbook - Powered by Smilebox
Digital scrapbook customized with Smilebox

Sabtu, 05 Februari 2011

Sederhana saja...

0 comments
Sederhanya Ia membuat Sempurna
Sederhanya Ia membuat kita tak berdaya

dihembuskaNya angin yang tak ber-rupa,
namun menjdaikan kita bernyawa

dibuaiNya kita dengan rasa tak ber makna,
menjadikan dunia penuh cinta

diperintahNya bulan berkaca pada sang Surya,
membuat kita terpana akan indahnya,

dimintaNya danau menyemburat senja,
menjadikan damai yang melihatnya,

dipintaNya badai menjadi sendu,
agar merdu ketika ia menderu.

DitebarNya hujan, menyapa dunia,
agar ceria alam semesta.

dimintaNya gunung berdiri tegak,
menjadikan dunia seakan selalu terjaga.

dimintaNya dunia menjadi sempurna,
agar semua tau, kalau syurga menyempurnakan semunya.

sederhana saja Ia membuatnya,
untuk menjadikan manusia berfikir, bahwa Ia tiada duanya.

DIrwan Hersan February 6,2011 C-U, IL

Kamis, 03 Februari 2011

When feeling

0 comments
It's now just moved from 3rd to 4th of January, 2011. It was just several minutes ago. it moved really quick like one clap of hands. I am still sitting here, exactly in front of my desk, the one on which i put my labtop and talked to her through Skype. she invited me to go together to a place far away from my city. I said somehow I didn't want to. She kept forcing me with her own way. She forced me with her typical intonation of speaking. She kept forcing me with her unique smile, with her good looking laugh and with everything nice she own herself.

Huh... i almost couldn't say "no". it's not only because of everything unique she had, but it's more because of the things i did not know, it's because a thing that i couldn't even see or feel, but it's there. It told me that I like her. Never ever asked me about what the pronoun 'it' refers to, because i have never understood. It seemed complicated, but you know what? it really was. I had a feeling that i liked her just because of the things I did not even know what it was. Can I call it as a reason for me to like her? And if I do capable of saying it as a reason, the the next question was "is it enough?", "is it enough to like someone by the reason you do not even know how it is like?"

But believe it or not, it happens in LOVE. It is really true that love does not need a reason to come and to go. Love does not need a clear answer of "why" to grow up. Love will come and grow faster with no need of any reasons. I do believe this, because it just happened to me.

I loved her with no reason. I like this feeling but I hate the time in which it grew. It complicated....

But, you know that i had to say that.

may be

0 comments
ehmmm... it seems like years ago I wrote nothing on this blog, my electronic book. But in fact, it just days. yea, may be it's the another effect of the snow storm make me feel a lot bored. Well, it was just two days ago a very big snow storm which is called Blizzard happened in this city, Urbana. This storm was assumed as the worst ever happen since 40 years ago in the USA. Very thick ice and snow are everywhere. And the temperature is also falling down till reaching minus in Fahrenheit.

This situation, causes my classes off. Actually, i do like having several days off, but i really do not like staying in my apartment all the days. I need to escape, but no where i can go to.
finally, writing is the other way for me to get the way out of all this boredom.
Emm.. talking about boredom, I believe that many people including me hate it. Even if 10 people are asked about how bad it is to be bored, I am sure that none of them will say that boredom is fun. Well, even though no one says it's fun, but it's also not everyone knows how to escape from it. Even many people do stupid things or even worse. More people also and may be including me make boredom become a thing of burden Which causes us not to do a thing. as a matter of fact, boredom is only a feeling which means that we can control it. may be....

Senin, 17 Januari 2011

Seminggu di Lynnwood bersama mereka

0 comments
"Emmm.... What the he**" ungkap ku dalam hati. Seluruh jari ku terus - menerus menggaruk-garuk kulit kepala ku yang sebenarnya tidak gatal-gatal amat. Yah... itulah salah satu kebiasaan ku saat sedang memikirkan sesuatu yang melebihi kemampuan ku untuk menyelesaikanya.

Sofa hijau yang empuk diruang tengah tepat didepan dapur asrama teman ku terasa hangat bahkan panas ku rasakan. Bukan karena ada penghangat ataupun pengaruh gesekan fisika lain yang menyebabkan rasa itu ada, melainkan karena getaran hati dan jiwa ku yang pada saat itu sedang hangat-hangatnya memikirkan kisah kehidupan ku yang penuh tantangan dan sering kali membingunkan.

Tepat didepan ku, duduk seorang teman ku yang selalu ceria dan menghidupkan suasana kapanpun dan dimanapun ia berada bersama kami. Pembawaanya yang ramah, gokil dan sangat menghargai teman membuatnya menjadi salah satu teman terunik yang pernah kumiliki. Satu lagi sifat yang sangat unuik darinya adalah jiwa nasionalisme yang tinggi. Jangan pernah beribicara tentang sikap ataupun mungkin sekedar rencana untuk bersikap dis-nasionalisme didepan teman ku yang satu ini, karena sudah bisa dipastikan untaian kata-kata setengah ceramah dan setengah memarahai akan meluncur dari multunya. Meski terkesan main-main, tapi kata-katanya cukup pedas dan terngiang - ngiang ditelinga. nama teman ku ini adalah Abdul.

Sambil mendengar ocehan Si Abdul ini, terdengar juga suara-suara seperti backsound di sebuah konser, namun sulit dikalsifikasikan apakah suara itu merupakan sebuah lagu atau juga ucapan-ucapan ceramah sekaligus teriakan-terikana merdu. Suara ini terdengar atas hasil resonansi gelombang suara yang bergetar tegak bersambung dari salah satu teman ku yang lain yang juga tidak kalah uniknya, dia sering memanggil dirinya sebagai "the Queen" alias ratu. Teman ku ini sungguh sangat luar biasa, kata-kata bijaknya serta pembawaanya yang mengayomi membuat banyak teman-temannya termasuk aku merasa memiliki seorang sahabat merangkap guru dalam menjalani kehidupan di negeri orang ini. Kalau berbicara masalah canda-tawa, teman ku ini ahlinya. Seberapapun teman-teman bercanda denganya, tak pernah sekalipun ia naik pitam, yang ada justru tersenyum simpul sambil dikulum-kulum dan kemudian ditelan bagai gumpalan tanpa bekas hingga tetes terakhir. Itu lah "the queen" the common sister of all children from different father and mother.

Ehmm... sambil mendengarkan lagu-lagu penuh makna dari dewa 19, fikiran ku terus menerawang. memikirkan cerita hidup yang tak selalu sejalan dengan skenario pilihan ku. Ingin ku revisi semua hal nyata yang ada saat ini menjadi sebuah terobosan skenario ilusi yang tak pernah menghadirkan pertentangan antara Ingin ku dan kenyataan yang ada. "Ah..." fikir ku lagi "mana mungkin itu terjadi, karena hidup ini adalah pilihan dan tantangan; setiap pilihan akan hadir bersama konsekuansinya, dan setiap perjuangan tak kan terpisahkan dengan segala perjuanganya. Meratap bukanlah jalan, namun bergerak akan mengantarkan pada kemajuan".

ketika sedang asyik menguntai kata-kata menjadi kata penyemangat diri, aku terkejut dan membuyarkan khayalan ku ketika teman ku yang satunya lagi yang juga sangat ku hargai menyapa ku dan mencoba mentransfer ujaranya dari akustik proses menjadi pesan-pesan phonetik yang dapat ku fahami. Setlah melewati decoding process dan tercerna di otakku, dapat ku fahami ternyata ia mengirimkan pesan seperti ini: "Ded, minjam labtopnya dong!!!". setelah memahami apa maunya, reflek ku pinjamkan saja labtop ku itu. Ketika ia sedang membuka-buka labtop ku, aku melihatnya sekilas. Dan ketika aku melihatnya difikiran ku muncul segala sifatnya yang membuatku bangga memiliki tema seperti dia. Pembawaanya yang tenang namun baik ini membuat ia disebut salah satu temanya sebagai refleksi dari pepatah yang mengatkan 'air tenang itu menghanyutkan". Selain itu, salah satu teman ku yang lain lagi sempat mengatakan kalau teman ku ini sebagai makanan, maka ia adalah makanan yang rasanya "sweet and sour" atau "Asem manis" gitu lah. Wajar saja kalau dikatakan begitu, karena meski terlihat cuek dan acuh tak acuh, namun ia adalah seorang yang cerdas, bersemangat dan peduli pada teman-temanya. Satu hal yang membuat ku tak kan melupakanya, yaitu dia yang mengajari ku cara mengoperasikan kamera DSLR ku secara elegan dan berbangga hati...Ia adalah "Mr. XX", (tebak sendiri...).

Setelah beberapa menit ditangaya, akhirnya labtop ku "berhasil ku rebut lagi"...
Akupun langsung membuka salah satu Sub folder yang bertuliskan "Kerrie Park". didalam folder itu terdapat foto-foto terbaru ku yang baru saja ku ambil bersama teman-teman di Kerrie Park sesuai dengan nama foldernya. Kerrie Park adalah sebuah taman di salah satu dataran tinggi di kota Seattle, Washington State. Taman ini tidaklah luas. Namun yang membuatnya spesial adalah pemandangan yang bisa dilihat dari taman ini. Kombinasi landscape Laut dan jantung Kota Seattle terpampang jelas disini. Keindahannya juga menjadi terasa lengkap dengan adanya Space Needle yang gagah berdiri. Space needle adalah salah satu menara Landmark-nya kota Seattle.

Mulai dari foto pertama..kedua..ketiga... gambar-gambar itu ku teliti dengan baik. bukan hanya untuk melihat fose-fose semi-narsis setiap orang yang ada didalamnya, namun juga melihat keseimbangan percampuran antara Aperture, ISO dan juga Shutter speed yang ada didalam setting kamera ku. Ya.. hitung-hitung mengevaluasi perkembangan kemampuan ku dalam mengoperasikan kamera ku, serta untuk mempraktekkan pelajaran fotogrifku yang ku pelajari dari Mr. xx tersebut.

Ketika sedang asyik melihat-lihat foto itu, aku terhenti tepat pada sebuah foto yang didalamnya ada seorang teman ku yang lain. Ia sering dipanggi Miss. Ambassador. Pengalamanya yang cukup banyak dalam dunia modeling membuatnya tidak canggung bergaya setiap kali "dijepret". Tidak perlu di komando untuk membuatnya bergaya didepan kamera, cukup dengan menekan tombol "on" pada kamera, maka ia akan secara otomatis bergaya dengan sempurna. bahkan terkadang ia sudah siap dengan gaya-gaya khas seorang model jauh sebelum kamera di hidupkan.... (Peace Chris!!! hahahah...)...
Meski terlihat begitu aktif dan sibuk namun ia cukup perhatian terhadap teman, bahkan terkadang kemampuanya untuk memahami seorang teman sungguh sangat mengagumkan*.... (*Implied meaning applied)
Miss.Ambassador yang menurut temanku terlihat sangat berwibawa ketika memakai baju batik warna cokelat ini sebenarnya berparas tidak terlalu dibawah rata-rata...namun sayang seringkali gagal dalam menggaet hati kaum pria...(kasian ya...makanya jangan sering-sering mandi....)
Setelah beberapa menit mengamati setiap foto itu, mata ku sudah mulai terasa pedas dan berair tanda kelelahan. Akhirnya aku memutuskan untuk mencicipi Pisang goreng dan Bakwan sayur yang dihidangkan didepan ku. Sebenarnya merasa lapar bukanlah alasan utama aku memaknya, namun alasan terpenting adalah untuk menghidari "amukan" sang Queen yang akan merasa tidak dihargai kerjanya jika aku tidak memakan masakanya... (Peace mbak hehehe....) "tapi bakwanya segar kok mbak" -kadir: Seattle 16 Jan 2011-

Yea inilah kebersamaan yang menyenangkan dinegeri orang. Setelah beberapa jam jalan-jalan menyusuri seluk beluk jalan dari Lynnwood ke Seattle, dan kembali lagi ke Lynwood, kami memutuskan untuk membuat makanan tersebut, termasuk juga Bubur Kacang hijau yang rasanya -Menurut kadir- segar, namun akan lebih enak kalau dibuat lebih matang lagi...

Begitulah hari-hari kami lalui selama disini, jalan-jalan bersama, bercanda lepas, tertawa, dan terkadang saling menguatkan dan berbagi. Salah bicara, atau juga mungkin salah tindakan tak pernah menjadi rasa penghuni hati, karena kentalnya ikatan pertemanan mencairkan setiap masalah dan ketersinggungan yang hadir diantara kami.
Huh... sayang ini hari terakhir ku bersama mereka, andai saja bisa lebih lama, pasti akan ada cerita lain yang lebih manis yang bisa kita ukir bersama, untuk kita kenang kelak ketika kita telah benar-benar tepisah oleh jarak dan waktu.

Untuk teman-teman, ini ada sebuah pesan dari ku untuk pertemanan kita:

///// Untuk Sahabat /////

Saat Bersama kalaian adalah saat dimana aku tersenyum,
Jika suatu saat kalain berasa berat untuk tersenyum,
panggillah aku. Aku tidak menjanjikan kalian akan tyersenyum,
Tapi paling tidak aku bisa duduk tanpa senyum bersama kalian.

Jika suatu saat kalian menangis,
panggillah aku. Aku tidak akan menjanjikan kalian akan berhenti menangis,
tetapi paling tidak aku bisa menangis bersama kalian.

Jika Suatu saat kalain merasa suntuk dan ingin berlari,
panggillah aku. Aku tidak akan menjanjikan kalian berhenti berlari.
tapi paling tidak aku bisa berlari bersama kalian.

Jika suatu saat kalian merasa perlu berbicara pada seseorang atas keresahan kalian,
panggillah aku. Kalian akan temukan aku menjadi pendengar yang sabar dan setia.

Namun,,, jika suatu saat kalian memanggil ku dan tidak mendapatkan jawaban,
maka datanglah pada ku, karena mungkin aku sedang membutuhkan kalian untuk menguatkan ku.

4.24 am, January 17 2011. Lynnwood Washington






Kemudian, disamping