Welcome!!! Awak Datang Kamek sambot!!!

Jumat, 20 November 2009

Melebihi imajinasi ku

0 comments
Malam itu brawal dari sebuah rencana yang tak terencana....
Berawal dari imajinasi yang ku coba pungkiri....
Ah biasa saja, gumam ku...
Malam itu, aku melihatnya, bukan dengan mata, tapi dengan rasa...
Melebihi imajinasiku, gumam ku...
Melebihi kemampuan ku menggambarkanya dari sebuah gambar....
Malam itu, aku melihatnya....
Melebihi imajinasai ku, gumam ku.....
Senyumnya, mungkin pernah aku melihat sebelumnya,
pernah aku menerka sebelumnya,
Namun, melebihi imajinasi ku, gumamku....
Aku mengenalnya dengan cara yg tak pernah ku alami sebelumnya....
akankah semuanya berlanjut sehingga melebihi imajinasi ku?
semoga saja 'Ia".....

ESSENSI TENSES DALAM KEHIDUPAN

0 comments
Tenses, perubahan kata kerja seiring dengan perubahan waktu. Setiap kali waktunya berubah, maka kata kerjanya akan berubah. dengan demikian, setiap jenis tenses memiliki keterangan waktunya masing-masing, serta tentunya bentuk kata kerja masing-masing. Semuanya tidak bisa dicampur adukkan untuk menciptakan sebuah kalimat baru. misalnya keterangan waktu yang menunjukkan lampau Yesterday, tidak bisa digunakan pada kalimat yg berbentuk simple future. Karena kalimat simple future memiliki keterangan waktunya sendiri, yaitu yang sifatnya menunjukkn waktu yang akan datang, misalnya Tomorrow. Setiap kalimat telah disusun dengan susunanya masing-masing sesuai dengan rumus masing-masing tenses. Setiap kalimat dalam setiap jenis tenses juga telah dipasangkan dengan keterangan waktunya masing-masing, sehingga jika dilakukan pencampuran maka akan dianggap salah, karena telah menyalahi apa yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui kebenaran sebuah kaliamat dalam jenis tenses tertentu juga sangat mudah, yaitu dengan melakukan penyesuaian dengan rumus jenis tenses itu sendiri yang telah tersedia. jika ia sesuai dengan rumus maka akan dianggap benar. Penyesuaian ini tidak berlaku jika kita menilai kebenaran sebuah tenses dengan menggunakan rumus suatu jenis tenses dari jenis tenses yang berbeda.
sungguh sebuah konsep yang menarik jika kita kaitkan dengan kepribadian manusia yang bersifat unik. Dimana setiap manusia memiliki sifat pembeda masing-masing seperti halnya setiap jenis tenses dengan keterangan waktu dan rumusnya masing-masing. setiap rumus memandang pada waktunya masing-masing dan tidak bisa kita gunakan untuk memandang ke waktu yang berbeda, sama halnya manusia yang mempunyai sudut pandang yang berbeda, sudut pandang itu menilai sesuai pribadi masing-masing yang tentunya tidak bisa digunakan untuk memandang sudut pandang orang lain. Cara hidup manusia juga telah jelas dengan adanya rambu yang akan menentukan apakah ia dijalan yang benar atau menyimpang, semuanya terukur dengan teliti melalui Norma dan hukum yang telah ada, layaknya susunan kata-kata pembentuk kalimat yang terukur jelas benar salahnya oleh rumus masing-masing. jadi pada dasarnya, seperti halnya kata-kata pembentuk kalimat masing Tenses yang harus disusun sesuai rumusnya, kehidupan kita juga harus dijalani sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku. Jika kita sudah hidup sesuai aturan dan norma, maka kita akan dianggap benar, namun jika diluar jalur, maka salahlah kita......

Menjadi seseorang meski bukan siapa-siapa

0 comments
Aku bukanlah siapa- siapa, mencoba menjadi sempurna meski itu tak mungkin
Aku bukanlah siapa- siapa, mencoba belajar dari kesalahan meski terkadang tetap saja khilaf
Aku bukanlah siapa- siapa, mencoba mempersembahkan yang terbaik meski akhirnya mengecewakan

Mengecewakan tanpa rencana


Aku bukanlah siapa- siapa,
bagai genangan air hujan ditengah jalan menunggu kering
bagai daun yang tumbuh indah kemudian gugur
bagai embun suci kemudian menguap
Mengharap menjadi sempurna namun tak selalu berakhir sempurna
Mengharap bermanfaat namun tak selalu mempersembahkan yang terbaik
Mengharap dapat diterima dan diberi nilai, namun malah sia-sia tanpa arti, menguap tanpa tanda

Iya sia-sia tanpa arti, menguap tanpa tanda

Aku bukanlah siapa- siapa,
Mencoba meneliti kehidupan ini, agar dapat memberi yang terbaik

Namun,

aku tetaplah aku! aku tetaplah manusia!
Meski Dia telah memberi isyarat, bak hujan yang mengisyaratkan mendung
Dan laut yang mengisyaratkan ombak sebagai tanda kehadiranya,
aku tetap saja tak mampu membacanya,

Ketika hujan itu telah turun, baru aku sadar ternyata itu adalah tanda

itulah aku, mencoba menjadi seseorang.
meski aku bukanlah siapa-siapa.....

HIDDEN TRUTH

0 comments
Ketika cahaya itu datang, mungkin hanya senyap-nya malam-lah yang akan kecewa,
atau mungkin juga indahnya mimpi semu yang akan meringis pergi,

namun dibalik semua itu,

seluruh alam dan segala yang ada dihamparanya girang menyambut suka cita.

Cahaya itu memang datang dan pergi,
tanpa diminta ia akan pergi,
dan tanpa diundang dia akan datang, semuanya berjalan demikian adanya.

Ketika semuanya berjalan tanpa nada, manusia hadir untuk meberi sentuhan keindahan,

kenapa?

karena apalah gunanya keindahan bunga kalau toh akan dibiarkan gugur?
apalah gunanya kesucian embun pagi, kalau toh dibiarkan menguap?
apalah gunanya Merak yang menawan jika dibiarkan mati begitu saja?

Sungguh cahaya itu akan datang, dan ia juga akan pergi, pergi mungkin tak akan kembali.

Pergi mungkin dengan kecewa,

Kecewa karena menemukan semuanya tanpa terungkap, kecewa karena semuanya sama saja, bersembunyi di balik keangkuhan dan kepasrahan.
Tak ada yang berani menyambut cahaya itu, tak ada yang berani mengungkapkan rasa itu,
rasa yang tak seharusnya tak terungkap
rasa yang tak seharusnya biasa-biasa saja....

Ketika hidup tak lagi dapat dipilih

0 comments
Ketika raga terkulai lemah, hidup tak lg punya pilihan. Meski jiwa tetap menggebu, namun raga tak lagi mampu. Apalah gunanya 'ingin', apalah gunany 'semangat'? Smuany terdominasi oleh rasa sakit dan penyesalan krn bru pada saat itu disadari bhwa hdup ini sbnarny sangat singkat,bhkan terlalu singkat untk dijalani dgn pnuh kelalaian dan maksiat. Pada saat itu juga baru disadari kalau ternyata sehat itu nikmat sehat itu nyaman,tp apalh guna, waktu telah berlalu, kita sadar kalau qt telah dilindas waktu pd saat qt bnr2 tdk mampu lg untk mengulanginy. Cobalah qt renungkan smwny, marilah qt sama2 menyesal sblm kita benar2 menyesal, marilah kita sama2 sadar sblm ksadaran itu tiada arti lg.

Ketika itu aku tak mengerti, bukan tak tau

0 comments

Ketika itu aku tak mengerti, bukan tak tau
Kenapa sang mentari patuh pada Nya
Padahal panasnya cukup untuk membakar bumi dan seisinya?
kenapa bumi patuh pada Nya
Padahal seluruh hamparanya cukup untuk menjaga kehidupan?
kenapa ombak patuh pada Nya
padahal ia cukup untuk meratakan alam dan seisinya ?

Aku juga bertanya,
kenapa ada kejahatan jika kebaikan itu lebih indah?
Kenapa ada kekerasan jika kelembutan itu memesonakan?
Kenapa ada sampah jika bunga-bunga itu lebih indah dan menenangkan?
Ternayata setelah ku tau, semuanya karena adanya keteraturan,
Keteaturan yang bukan kebetulan, melainkan keteraturan yang terencana dengan sangat menawan, sehingga tak satupun yang berani ingkar,
hingga daun jatuh sekalipun tak luput dari perencanaan,
Sungguh Luar biasa Ia menciptakan keteraturan yang menjadikan semuany patuh dan berubah menjadi indah….. Allahu Akbar

Tak lagi ada maaf

0 comments

pernah aku berjalan dengan bangga diatas bumi
menyusuri jalan yang tak berwujud
membusungkan dada karna bekal yang kubawa
aku percaya kepada diri ku, bahkan lebih dari itu
aku berjalan menyusuri setiap lekuk jalan itu
memamerkan bekal yang kubawa
setiap langkah kulalui dengan tegap
melewati setiap makhluk yang sama tujuanya seperti halnya aku
yaitu menuju akhir yang semoga akan indah
akupun semakin PD dengan langkah ku
karena bekal ku kurasa pasti cukup bahkan lebih
aku telah membayangkan betapa indahnya senyuman malaikat Ridwan menyambut ku dan berkata
"silakan masuk ke syurga Allah, ini hak mu".
aku pun kembali berjalan lagi sembari berharap semoga akhir itu akan segera datang,
karena aku semakin bangga
karena aku semakin percaya diri,
aku berjalan sembari menertawakan bekal yang dibawa oleh orang lain,
aku memandang mereka dengan sinis dan heran,
kenapa mereka berani berjalan padahal aku yakin bekal mereka sangat sedikit
lagi dan lagi aku terus melangkah
hingga datanglah saat itu, sakratul maut yang kutunggu
akhir hayat yang kutunggu
aku tersentak, kenapa seperih ini?
kenapa sesiksa ini?
tubuh serasa dikuliti,
dahaga yang luar biasa,
bibir ku kelu
bahkan hanya untuk menyebut nama Nya dan Rasul Nya
yang sudah sangat fasih saya ucapkan saya tak mampu
pandangan ku gelap gulita
aku sakit
aku menderita
aku bertanya-tanya, mana bekal ku tadi?
mana?
akirnya terpisah lah raga ku dengan sakit yang bahkan membayangkanyapun aku tak pernah
sampai akhirnya mata ku terbuka, aku terbelalak,
bukanya senyum manis malaikat ridwan yang selalu kubayangkan yang menyambut ku,
tapi wajah Malaikat Malik lah yang meringkus ku, ia menghajar ku,
aku tak berdaya,
ia menendang sembari berkata,
inilah yang kau dapatkan dari bekal mu,
inilah hadiah atas kesombongan mu
kamu Riya'
kamu beribadah bukan untuk NYa, tapi untuk kesombongan mu
akupun terkulai lemah menyesali keangkuhan ku, meski aku sadar itu tak berarti lagi..