Welcome!!! Awak Datang Kamek sambot!!!

Jumat, 15 Januari 2010

Wasiat Muhammad Al fatih sang Penakluk

0 comments
Muhammad Al fatih menjalani hari-hari terakhirnya setelah diracun beliau merasakan akan datangnya sang pemutus kehidupan dunia yaitu ajal kematian akan segera datang. Dia telah banyak melakukan apa yang ia rasa bisa.Dia telah melakukan apa yang ia yakini mesti ia lakukan. Dia telah berkuasa diusia muda karena taqdir Allah SWT maka ketika ajal akan datang ketika ia belum berusia terlalu tua, pada hari itu dirinya merasa layak untuk bicara.


Yang ingin disampaikan oleh Al fatih bukan lah kata-kata biasa akan tetapi sebuah wasiat yang ingin ia sampaikan untuk sang penerus kekuasaan islam. Maka kepada anaknya ia sampaikan wasiat. Kata-kata yang penuh makna itu tetap abadi meskipun Al fatih telah tiada. sebagaimana bukti-bukti sejarah Konstantinopel yang ia taklukkan. Pusat kekuasaan Bizantium yang dirindukan dan diimpikan para penguasa itu telah berada dalam rengkuhan islam. Lahir dengan nama kota yang baru yaitu Istanbul, mengalir pula ke banyak penjuru eropa kedamaian baru sesudah itu.


Kepada anaknya ia berwasiat, dalam rangkaian nasehat yang kekal. seperti kekalnya gelar yang ia rengkuh, sebuah karunia mulia dari janji puji rosululloh SAW. seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, "Konstantinopel akan jatuh ke tangan islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan."


Tiga puluh satu tahun telah dilaluinya dalam pengabdian, kerja, karya yang luar biasa. Bila kemudian dihari itu ia hendak berbicara atas apa yang telah dilakukannya, maka itu adalah suatu kewajaran. hari itu sebuah wasiat untuk anaknya yang akan melanjutkan kepemimpinannya ia sampaikan.


"Aku sudah diambang kematian. Tapi aku berharap aku tidak khawatir, karena aku meninggalkan seseorang sepertimu. Jadilah seorang pemimpin yang adil, sholih dan penyayang. rentangkan pengayomanmu untuk rakyatmu, tanpa kecuali. Bekerjalah untuk menyebarkan Islam. karena sesungguhnya itu merupakan kewajiban para penguasa dimuka bumi. Dahulukan urusan agama atas apapun urusan lainnya. Dan janganlah kamu jemu dan bosan untuk terus menjalaninya. Janganlah kau angkat jadi pegawaimu mereka yang tidak peduli dengan agamamu, yang tidak menjauhi dosa besar dan yang tenggelam dalam dosa. Jauhilah oleh mu bid'ah yang merusak agama. Jauhi pula mereka yang menggodanya untuk memasukinya. Jagalah setiap jengkal tanah islam dengan jihad. Lindungi harta dibaitul maal jangan sampai binasa. Jangan sekali-kali tanganmu mengambil harta rakyatmu kecuali sesuai ketentuan islam. Pastikan mereka yang lemah mendapatkan jaminan kekuatan darimu. berikanlah penghormatanmu untuk siapa yang memang berhak."


"Ketahuilah sesungguhnya para ulama adalah poros kekuatan ditengah tubuh negara, maka muliakanlah mereka. semangati mereka. bila ada dari mereka yang tinggal dinegeri lain hadirkanlah dan hormatilah mereka. cukupilah keperluan mereka."


"Berhati-hatilah, waspadalah jangan sampai engkau tertipu oleh harta maupun tentara. Jangan sampai engkau jauhkan ahli syariat dari pintumu. jangan sampai engkau cenderung kepada kerjaan yang bertentangan dengan ajaran islam. Karena sesungguhnya agama itulah tujuan kita, hidayah itulah jalan kita. dan oleh sebab itulah kita dimenangkan."


"Ambillah dariku pelajaran ini. Aku hadir kenegeri ini bagaikan seekor semut yang kecil. Lalu Allah memberi nikmat yang besar ini. Maka tetaplah dijalan yang telah aku lalui. bekerjalah untuk memuliakan agama islam ini, menghormati umatnya. Janganlah engkau hamburkan uang negara, berfoya-foya dan menggunakannya melampaui batas yang semestinya. sungguh itu semua adalah sebab-sebab terbesar datangnya kehancuran."


Itulah sepenggal wasiat sang penakluk eropa. Beliau selalu bergantung kepada Allah SWT dalam setiap langkahnya. kepentingan agama diatas segalanya. kekuasaan hanya lah sebuah perantara yang menyampaikannya kepada pintu keridloan allah SWT.

Melo 23 mei 2005

0 comments
Angin malam yang berhembus
Tolonglah aku
sampaikan perasaan krindu ku kepada dirinya
dan tomong ceritakan sebuah roman indah
tentang dirinya, tentang rindunya,
tentang cinta kami
Hembuskan nafas cinta ku kepada dirinya,
Angin malam jangan pernah tinggalkan aku,
karena hanya engaku yang setia kepada ku
hanya engkau yang paling memahami aku,
tolong disikkan kepadanya
tentang desis cinta dan rinduku
dan tanyakan tentang cinta dan rindunya kepada ku
apakah semuanya masih ada
atau pernah ada?
jika masih ada,
maka katakan padanya
kalau aku tak kan pernah biarkan dia terluka
dan tak kan pernah sia-siakan perasaan itu.
Dan jika pernah ada, maka akau akan mengahrgai setiap detik perasaan itu,
dan tak kan pernah kulupakan semuanya walau kini telah pudar.
jika tidak ada lagi, maka jangan birkan ia mengingat ku, biarkan semua sirna tanpa bekas dan tanda...

Perjuanagn seorang akhi merebut hati si ukhti...

0 comments

Dikutif dari ari2abdillah.wordpress.com

semuanya berawal dari kedua mata
ketika aku hanya berani mencuri pandang wajahmu di sana
dengan pakaian rapat tak kau biarkan auratmu terbuka
karena memang tak selayaknya bisa dipandang oleh sembarang mata
maka seiring perjalanan masa
kumulai beranikan diri tuk bertanya
tuk selanjutnya berbagi cerita

telah kukatakan kepada semenjak awal mula
bahwa aku adalah lelaki ibuku sepanjang masa
sebagai wujud bakti sebagaimana rasul telah bersabda
“ibumu, ibumu, ibumu!” begitulah dalam sebuah hadits yang pernah kubaca
“lalu ayahmu!” sebagai kelanjutan ucapan dari lidah yang mulia

sebuah jawaban darimu membuatku begitu lega
kau berkata bahwa lebih baik memiliki suami yang berbakti daripada yang durhaka
kau berkata bahwa lebih baik memilki suami yang dermawan daripada yang bakhil harta
dan kau pun berharap bahwa pendampingmu kelak bisa membuatmu bahagia

kau pernah berkata ingin segera menikah sebagai suatu rencana
bila kelak Allah mempertemukanmu dengan jodoh pilihan-Nya
agar mampu menjaga kemurnian dan kesucian niatmu dalam mewujudkan berbagai cita
serta menjadikanmu lebih kuat kala cobaan dan ujian datang menerpa
karena akan ada seseorang yang insya Allah akan mendampingi senantiasa
namun yang harus kau tahu adalah bahwa aku lelaki biasa
segala kelebihan dan kelemahan pastilah kupunya

senanglah hati ketika mengetahui dirimu rutin dalam sebuah tarbiyah
tidak seperti aku yang hanya pernah masuk madrasah
mulai ibtidaiyah, tsanawiyah namun tidak lanjut ke aliyah
namun sekarang aku sudah lulus kuliah
saat ini pun aku sudah memiliki ma’isyah
teman-temanku berkata, bahwa sudah waktunya bagiku mencari ‘aisyah
mungkin dengan simpanan yang ada cukuplah untuk sebuah walimah
tentu saja yang sederhana dan bukan yang meriah
dan akupun belum sanggup untuk menyediakanmu sebuah rumah
karena itu kuberpikir untuk mengontrak dulu sajalah

suatu ketika ketika kau bertanya tentang poligami
kujawab bahwa itu adalah ketentuan Ilahi
tentu saja aku menyetujui
lantas kau bertanya apakah aku akan melakukannya suatu saat nanti
kujawab apa mungkin bila adil sebagai syarat utama tak mampu kumiliki
engkau tersenyum di mulut atau mungkin sampai ke hati
sambil mengakui bahwa dirimu belum bisa menerima bila hal itu terjadi
dan dirimu juga tak bisa menyamai saudah binti zam’ah istri sang nabi
yang tulus ikhlas kepada ‘aisyah dalam berbagi

suatu ketika giliran aku bertanya tentang kemampuanmu bertilawah
kau menjawab bisa walau tak mau dibandingkan dengan para qoriah
karena kau merasa masih banyak berbuat salah
dalam mengucap hukum tajwid dan huruf-huruf hijaiyah
insya Allah kita kan bersama-sama belajar bila kelak kita menikah
untuk mewujudkan keinginanmu agar bisa menerangi setiap ruang rumah
dengan alunan suara al-quran yang merupakan ayat-ayat qauliyah
dari situ mungkin kita bisa membaca ayat-ayat kauniyah

untuk memastikan keyakinanku untuk menikah
kau pun mengundangku ke tempat temanmu seorang murabbiyah
dan tak lupa kau undang aku tuk datang ke rumah
sebagai awal perkenalan dengan bunda dan ayah
dan sebuah titik temu tercapailah
istikharah mencari jawaban tuk menggapai alhub fillah wa lillah

dalam doa kubersimpuh pasrah
memohon datangnya jawaban kepada Sang Pemberi Hidayah
bila jawaban itu masih menggantung di langit, maka turunkanlah
bila jawaban itu masih terpendam di perut bumi, maka keluarkanlah
bila jawaban itu sulit kuraih, maka mudahkanlah
bila jawaban itu masih jauh, maka dekatkanlah

———————————
teruntuk calon istriku
terima kasih atas sebuah ta’aruf yang indah
bila datang jawaban itu, kumohon agar memenggilku dengan sebutan “abang”
Jampangsblog

*Keren..... *
0 comments
Kapan wisuda? Udah selesai koreksian? Mane progjanye? Ape kabar DPO? Mane program Bulanan SP? Masih likoq? Udah kerje? Same siape lg sekarang? Ape rencane kedepan?

Wew selonggok pertanyaan yang harus ku jawab dengan Karya nyata.
Bosan sesaat....