Welcome!!! Awak Datang Kamek sambot!!!

Kamis, 08 Juli 2010

DARI UJUNG LANGIT (LEWAT DIKIT) MENGEJAR IMPIAN



DARI UJUNG LANGIT (LEWAY DIKIT) MENGEJAR IMPIAN
Ujung langit lewat Dikit, dekat danau buaya
Sebenarnya tulisan ini telah ku tulis pada malam sebelumnya, malam sebelum kepulangan ku untuk yang pertama kalinya ke tempat kelahiran ku setelah aku mendapat kan gelar S.Pd ku. Tulisan ini telah kuselesaikan hampir 80% dengan ide ku yang sangat mengalir waktu itu, namun sayang dan sekaligus celaka, karena entah tombl apa yang kutekan ketika itu menyebabkan tulisan itu hilang dan tak bisa kucari lagi. Maklum waktu itu aku langsung menulisnya di halaman post Blogspot ku. Sungguh kecewanya aku.

Tapi it’s oke lah. Sekarang aku sedang berada didalam Express feri menuju ketapang dan kurasakan ide di otak ku sama lancarnya dengan yang taadi malam. Baiklah langsung saja kepokok pembahasana yang pertama –ca ile…emang kuliah hehehehe-…. Yah pembahasan pertama tentang “ujung langit lewat dikit”. Kata keterangan tempat ini memang sih tidak begitu tepat dan akurat, namun paling tidak, kata inilah yang paling bisa menggambarkan letak desa tempat ku dilahirkan. Namnya Desa Riam Danau Kanan, Dusun Kusuma Agung, Kepala desanya Baiturrahman, Sekretaris desanya Rustam Effendi sepupu ku hehehe gak penting kale….

Oke sekarang serius lagi. Desa ini berada di kecamatan paling ujung kabupataen ketapang berbatasan langsung dengan Kalimantan tengah. Kecamatan Jelai Hulu Namanya. Yah wajar saja kalau aku menyebut daerah ini sebagai daerah yang terletak di Ujung langit lewat dikit, karena memang untuk mencapai tempat ini dari kota ketapang diperlukan perjalanan selama 6 jam menggunakan motor trail off road heheh…. Kalau menggunkan Truk atau kendaraan roda empat atau lebih lainya dibutuhkan waktu cukup dengan 2 malam 1 hari saja ….

Jalan yang dilalui juga sangat menantang, maklum jalan menuju tempat ini multi fungsi, selain untuk jalan juga digunakan orang-orang sebagai danau memelihara buaya. Makanya kita musti hati-hati dan harus jeli memilih mana yang jalan dan mana yang danau… habis mirip sih… kondisi ini sudah terjadi begitu lama, setiap mau pergantian kepemimpinana didaerah ini, selalu muncul kata-kata sakti ini “jika saya terpilih jalan ini akan diperbaiki”, namun ya hanya kata-kata, setiap kali kampanye pasti kata – kata itu muncul. Menurut penelitian kata itu sudah mulai beredar di public daerah kami sejak puluhan tahun yang lalu, hingga tak heran, dari anak-anak yang baru belajar bicara sampai orang tua yang tidak mampu lagi berbicara hapal dengan kata-kata ini, tapi tetap saja kondisi jalan seperti itu, sulit membedakan antara jalan dan danau buaya wakakaka….,.

Tapi tenang… bagi anda yang mempunyai jiwa petualang dan tabah serta rajin menabung and pasti bisa sampai kedaerah ini. Satu lagi jika memang ingin mencari daerah ini gak perlu buka peta segala gak penting (hehehe… sebenarnya sih bukanya gak penting, tapi karena memang gak ada dipeta manapun, gak tercantum gitu.). yah itu lah desa ku yang nun jauh disana meski jauh dan penuh dengan kolam buaya, tetap saja selalu kurindukan. Menempati tempat khusus dihati ku.

Mengejar impian

Cukup dah rasanya ku jelaskan tentang ‘diujung langit lewat dikit” sekarang akan ku coba membicarakan tentang “mengejar mimpi”. Ya mimpi siapa saja boleh bermimpi, kapanpun dimanapun. Tapi mimipi ini bukanlah sekedar bunga tidur yang akan sirna ketika bangun dari tidur, atau hilang ketika fajar menyingsing. Melainkan mimpi yang justru mempunyai kekuatan membangkitkan seorang yang sedang tertidur. Yang memberikan arah ketika seorang gamang tak tentu arah, serta tak mempunyai tujuan ketika ia melangkah. Impian ini adalah sesuatu yang sangat ingin dicapai dan dikeajr. Sesuatu yang merupakan obsesi serta inspirasi. Mimpi ini mempunyai kekuatan yang luar biasa untuk menggerakkan seorang yang terlena, serta dapat mejitkan potensi dan membuat segalanya menjadi mungkin terjadi. Namun tentunya jika mimpi ini dipoles dengan Doa yang tulus serta ikhtiar yang maksimal.

Banyak teori yang menjelaskan tentang kekutan impian, dalam hal ini yang paling memberikan inpsirasi dan menarik bagi ku adalah apa yang telah dikatakan oleh Andrea Hirata bahwa awlilah semuanya dengan mimpi, jangan takut untuk bermimpi. Yah setidaknya seperti itu, ketika kita takut untuk bermimpi berarti kita takut untuk sukses, dan berarti kita menutup peluang yang dekat serta mematahkan potensi yang sebenarnya kita miliki. Berbicara soal potensi, Sebenarnya setiap orang mempunyai potensi dan kesempatan yang sama, namun tidak semua orang bisa memanfaatkkanya, karena tidak setiap orang mampu menyadari. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan potensi dan memanfaatkan peluang dengat cepat, salah satunya dan dipercaya sebagai yang paling manjur adalah dengan mimpi tadi. Mimpi dapat menjadi tujuan bagi kita dalam berjalan, serta menjadi alas an bagi kita untuk tegar dalam berjalan. Coba kita bandingkan ketika kita berjalan tanpa tau kemana akan menuju dan tak tau apa alasan kita untuk berjalan. Tentu semuanya terasa biasa saja bahkan mungkin kita malas untuk berjalan. Sekarang bandingkan dengan ketika kita berjalan dengan tujuan yang jelas misalnya Ingin kepuncak gunung agar dapat melihat Pemandangan yang super indah. Ya itu lah mimpi, kita bermimpi untuk melihat pemandangan yang indah. Tentu langkah kita akan berbeda dengan langkah yang berjalan tanpa tujuan. Langkah kita akan lebih cepat dan penuh semangat, karena ingin cepat mengejar impian kita itu. Meski lelah kita akan terus berjalan demi impian itu.Begitulah mimpi, dapat menjadikan yang tak mungkin menjadi mungkin, tentunya jika di poles dengan doa dan iktiar tadi. … duh kok jadi serius gini yah hehehe…
Si kumbang, Dari ujung langit lewat dikit mengejar impian Kenegri Paman sam.
Well tadi sudah dijelaskna tentang Desa yang diujung langit lewat dikit dan Juga mengenai impian, sekarang apa hubunganya, oce akan ku jelaskan. Well cerityanya ada seorang anak, namanya Aku… untuk lebih mudahnya sebut saja namanya Si Kumbang 23 tahun, dia anak Seorang petani yang tinggal di Desa yang ada diujung langit lewat dikit tadi (profile dan penjelasan tentang kondisi ornag tua si kumbang ini dapat di baca di posting sebelumnya di blog ini, tapi lupa apa judulnya heheh). Si Kumbang ini mempunyai impian, yah awalnya sih ketika dia masih kecil cita-citanya sangat sederhana sekali yaitu menjadi seorang suami yang baik. Menurutnya seoarng suami yang baik itu adalah yang bisa memberikan nafkah pada keluarganya. Trus bias bantu-bantu masak, nyuci pakain de el el lah pokoknya. Cita-citanya ini pernah disampaikan ketika pertama kali ia masuk dibangku sekolah. Ketika itu salah seorang guru menayai cita-citanya. Dengan tegas ia berkata “aku ingin menjadi seorang suami yang baik”. Tak ayal kata-katanya itu membuat seluruh kelas tertawa. Ternyata cita-cita itu mereka anggap aneh, padahal gak juga kan? Kan? Iya kan? Heheh maksa made on.

Seiring waktu berjalan, si kumbang itu mulai menyadari ternyata untuk menjadi suami yanhg baik, ia harus mempunyai pekrjaan yang baik. Dan menurutnya saat itu dengan sekolah yang baik, besar kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Meski tetap tidak berani bermimpi terlalu jauh mengingat segala keterbatasan yang dimiliki keluargany. Ia merasa mimpi itu harus sesuai dengan keadaan keluarga, harus sesuai dengan apa yang ia miliki saat it dan harus sesuai dengan apa yang dapat ia lihat disekelilingya saja. Yah karena kemampuan orang tunya terbata, serta sebagian besar keluarganya beprofesi sebagai guru, ia pun memberniakn diri untuk bercitan-cita melanjutkan ke perguruan tinggi setelah selesai sekolah. Memilih jurusan keguruan dengan harapan setelah selesai dapat menjadi guru dan kemudian menikah, trus jadilah seorang suami yang baik hehehe simple kan… (harus dijawab iye red)
Setelah menyadari itu ia pun bersungguh-seungguh sekolah smbil lirik kiri-lirik kanan melihat-lihat calon istri kelak heheh..,. hasilnya lumayan ia berhasil menyelesaikan sekolah dengan baik dan baiknya lagi dia diterima di keguruan program studi pendidikan bahasa inggris. Sungguh tak disangka-sangka ternyata disinilah titik balik si kumbang. Disini ia mulai menyadari betap luasnya dunia ini, serta dengan ilmu bahasa inggris yang ia miliki (walau pas-pas an sih hehehe English Ketapang) ia sangat menyadari bahwa peluangnya untuk keliling dunia sangat lah besar. Ia pun mulai berani untuk bermimipi lebih, bermimipi bebas tanpa batasan, bermimpi lepas, tak kenal ukuran. Yah itulah dia yang telah melupakan semua keterbatasan untuk bermimpi. Sekarang, baginya keterbatasan bukanlah kendala untuk bermimpi, melainkan merupakan sebuah keniscayaan yang dikirim untuk menguji seberapa besar keinginan kita untuk mencapai impian, serta seberapa sungguh-sungguh kita berusaha. Yah setidaknya itulah yang ia fikirkan untuk melebur semua keterbatasan itu menjadi energy pembakar semangat untuk mengejar apa yang telah menjadi obsesinya. Obesi keliling dunia….
Ia tahu untuk membuat impinya keliling dunia terwujud, salah satu cara yang paling baik adalah dengan mengikuti program beasiswa yang ada. Maka sejak itu satu persatu program beasiswa ia daftari, namun hasilny “maaf anda belum beruntung, silakan coba lagi”. Kegagalan-demi kegagalan ia lalui, namun ia tak kenal putus asa, karen impian itlah yang membnuatnya terus bertahan. Sampai pada suatu ketika, pada suatu hari ia menemukan pengumuman beasiswa dari Koran yang dibeli pacar temnya. Disna tertulis peluang utnuk mengikuti pendidikan Community College di USA. Disana juga tertulis salah satu jurusan yang tersedia adalah media sesuai dengan pekerjaan ya sekarang. (o iya tadi lupa kuceritakan kalau dia juga bekerja di TVRI stasiun kalbar selain kuliah. ) melihat peluang peluang itu pun ia langsung menulis lamaran. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, dalam mendaftar program beasiswa keluar negeri, hal yang paling penting adalah pengisian formulir, terutama bagian essay. Tidak mau terulang kesalahan yang sama, ia pun langsung mencari orang pintar untuk memohon bantuan dan akhirnya ia menemukan yaitu salah seorang dosenya Pak uray namanya.

Setelah menyelesaikan pengisisna form, ia pun mengirim formulir itu kealamat yang tertera, yaitu ke gedung Aminef di Jakarta. Sebenarnya deadline pengumpulan formulir pendaftaran itu masih satu bulan lagi, namun ia tetap saja mengirimkan formulir itu dengan harapan mendapatkan kemudahan dari panitia sebagai pengirim tercepat atau paling tidak masuk sepuluh besar tercepat hehe….
Bersambung….

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Aku jg ingin keliling dunia, boi.
So, can you tell me how to fill the form correctly??
Trus, kalo tes TOEFL di UPT Bahasa kita tercinta, bisakah itu??
Ada byk hal yg tak dimengerti. Kalau engkau punya waktu untuk mnjelaskan, tolonglah jelaskan padaku.

Trimakasih yg sangat


dari Org yg ingin berkelana!!