Welcome!!! Awak Datang Kamek sambot!!!

Jumat, 01 Mei 2009

Aksi cinta Guru FKIP untan



Lebih dari seabad bangsa ini melalui sebuah fase historis berjargon kebangkitan nasional. Dinamika bangsa pun mengalami pasang-surut. Dunia pendidikan yang notabene menjadi basis pencerahan peradaban bangsa pun telah mengalami fase-fase bersejarah dan telah banyak menghasilkan out-put yang turut mewarnai dinamika perjalanan hidup bangsa. Kita tidak bisa mengingkari sebuah kenyataan bahwa pendidikan menjadi sebuah entitas yang akan sangat menentukan nasib masa depan bangsa. Namun, secara jujur harus diakui, dunia pendidikan kita masih carut-marut.
Pergantian kurikulum misalnya, Anggaran Pendidikan serta pelaksanaan UAN, Sepintas mereka memang tampak pintar, tetapi tanpa disadari, pola ujian semacam itu telah memiliki andil nyata dalam ”menjerumuskan” masa depan anak-anak bangsa ini ke dalam sebuah liang pembantaian potensi SISWA..
Sudahkah pendidikan di negeri ini mampu melahirkan anak-anak bangsa yang visioner; yang mampu membawa bangsa ini berdiri sejajar dan terhormat dengan negara lain di kancah global? Sudahkah “rahim” dunia pendidikan kita melahirkan generasi bangsa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional, spiritual, dan sosial? Jawaban terhadap rentetan pertanyaan semacam itu selalu saja membuat kita mesti prihatin dan mengelus dada.
Semua permasalahan ini tentunya tidak pernah lepas dari peran pahlawan-pahlawan pendidikan. Para guru yang berada di garda terdepan dalam pelaksanaan pendidikan, merupakan ujung tombak yang harus mampu mengajar sekaligus mendidik. Oleh sebab itu kompetensi dan profesionalisme guru merupakan sebuah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap guru, dan yang tidak kalah penting, guru harus bisa memberikan teladan kepada para anak didiknya.
Namun, tidak semua Guru mampu melakukan semua itu, karena Guru juga manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Yang pasti, Hal ini hanya bisa dilakukan oleh “Mereka” para pejuang-pejuang pendidikan yang benar-benar tulus dan ikhlas mengabdi untuk kemajuan dunia pendidikan. Terima kasih guruku, atas pengabdian yang telah engkau lakukan. Terima kasih guruku atas ketulusan yang telah engkau berikan. Terima kasih guruku atas ilmu yang telah engaku ajarkan.

Tidak ada komentar: